Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut, perlu dibuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu. Pengembangan sistem informasi geografis berbasis website untuk aplikasi perkebunan saat ini masih sangat terbatas. Terutama di Indonesia khususnya di Kota Batu Jawa Timur.
![]() |
Gambar 1. Halaman Beranda |
Kebanyakan aplikasi yang ada tersebut hanya menampilkan peta statis dan administrator tidak bisa leluasa dalam memperbaharui data serta tidak bisa diakses melalui website. Dalam skripsi ini akan dibangun suatu Sistem Informasi Geografis lahan perkebunan berbasis web yang dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang perkebunan. Serta dapat memudahkan pemerintah setempat dalam memantau kondisi pertanian setiap hari.
![]() |
Gambar 2. Kondisi peta digital |
Aplikasi ini menggunakan Arcgis sebagai software untuk membuat peta digital, MS4W sebagai modul yang digunakan untuk membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan di PHP/Mapscript. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah layanan untuk memproses dan menampilkan data spasial yang berasal dari database.
![]() |
Gambar 3. Hasil Query |
Untuk aplikasi databasenya akan menggunakan PostgreSQL yang sudah mendukung tipe data spasial serta menggunakan bahasa pemprograman php, JavaScript dan html. Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu, Serta diharapkan dapat menjadi dorongan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kota Batu sendiri khususnya.
Nawassyarif S. Kom., M. Pd
BAB 2 (Contoh analisis)
BalasHapusPerangkat lunak merupakan komponen untuk mengintegrasikan berbagai macam data masukan. Perangkat lunak Sistem Informasi Geografis didesain untuk melakukan analisis geografis dan sebagian besar perangkat lunak tersebut dapat digunakan untuk manipulasi data spasial dan data non-spasial. Contoh perangkat lunak yang sering digunakan adalah ArcInfo, ArcView, ArcGIS, Span, dan sebagainya. Untuk Perangkat lunak Sistem Informasi Geografis Open source adalah Quantum GIS, gVSIG, grass GIS dan seterusnya.
Open source perangkat lunak yang bisa di dapatkan secara gratis dan bisa dikembangkan sendiri.
Boleh dijelaskan sampai ke PERBANDINGAN SOFTWARE SIG BERBAYAR DAN OPEN SOURCE...
BAB 4
Pada Halaman Login, yang berfungsi sebagai pintu masuk bagi user yang bertindak sebagai Admin yang akan mengolah data. perlu ditambah recaptcha atau berupa kode penjumlahan untuk meningkatkan keamanan login
Nama: Nawassyarif (0818260) Kelas A teknik Informatika
assalamualaikum wr wb.
BalasHapusnama : fikri nuryansah
nim : 17.01.071.037
kelas : teknik informatika a 2017
prodi : teknik informatika
fakultas : teknik
universitas teknologi sumbawa
rangkuman bab 1 dan 2
Kelebihan yang di dapatakan dengan menggunakan WebGis ini adalah Database digital baku dan
Terpadu, Pencarian dengan
Computer, Sistematis, Mudah, Murah dan cepat. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.Aplikasi WebGIS ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota
Batu beserta informasi yang berkaitan. Dan juga merupakan suatu produk yang informatif, yang
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi
tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara
tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota
Batu. Aplikasi WebGIS ini dibuat menggunakan ArcGIS, Map Server, PostgreSQL, html dan
Php. Dengan menggunankan matode waterfall dalam melakukan penelitian-nya dan menggunakan beberapa metode pengumpulan data seperti studi lapangan di mana penulis survey langsung ke lokasi dan melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, dan juga studi literatur di mana penulis mencari referensi melalui jurnal dan penelitian yang telah di lakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian dan landasan teori.
terimakasih
wassalam ...
Assalamualaikum..
BalasHapusNama : Roby Juliansyah
Nim : 17.01.071.103
Kelas : Teknik Informatika C 2017
Prodi : Teknik Informatika
POIN BAB I dan II
Latar Belakang
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Kelebihan Sistem Informasi geografis cukup banyak dari pada sekedar pekerjaan manual, diantaranya:
1. Penyimpanan : Database digital baku dan terpadu
2. Pemanggilan Kembali : Pencarian dengankomputer
3. Pemutakhiran : Sistematis
4. Analisa Overlay : Cepat
5. Analisa Spasial : Mudah
6. Penayangan : Murah dan cepat
- Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau Sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
- Komponen Sistem Informasi Geografis
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS terdiri dari empat komponen dasar, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Semua komponen ini merupakan satu keterkaitan antara satu komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.(Prahasta, Eddy. 2002) Komponen tersebut saling berhubungan.
Assalamualaikum
BalasHapusNama:Syukriansyah
Nim:17.01.071.116
Kelas: Teknik Informatika C 2017
Prodi:Teknik informatika
Poin BAB I dan II
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan menyajikan secara bersamaan.
Arsitektur umum pemetaan di web dibagi mejadi dua pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri apada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam format standat HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, JPEG, 15 atau PNG) sehingga dapat dilihat menggunakan berbagai macam browser. Kelemahan pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti control ActiveX atau applet. Kedua teknologi tersebut dijalankan di client memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client dengan server akan berkurang.
Assalamualaikum..
BalasHapusNama : Rizgika Pusparini
NIM. : 17.01.071.099
Prodi: Teknik Informatika 2017
(Bab I dan II)
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di
Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama
penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan
terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena
keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan,
karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan
informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada
akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di
daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu sistem
yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan
perkebunan yang ada di Kota Batu.
Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau Sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Komponen Sistem Informasi Geografis
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS terdiri dari empat komponen dasar, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Semua komponen ini merupakan satu keterkaitan antara satu komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.(Prahasta, Eddy. 2002) Komponen tersebut saling berhubungan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum. Wr. Wb
BalasHapusNama : Dhia Eartha Hanif
Nim : 17.01.071.024
Kelas : INF A 2017
Prodi : Teknik Informatika
Poin BAB I & II
1. Latar Belakang
Perkembangan Tekologi zaman sekarang ini sangat mudah digunakan, pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu
perkembngan sistem informasi geografi sangat berguna hanya membuat suatu sistem yang berguna untuk manusia.
sistem informasi geografis dibuat dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi
teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah
sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat.
memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. permasalahan sebuah sistem informasi geografis berbasis web yang dapat memebantu dalam penyampaian informasi
perkebunan di kota Batu.Bertujuan membangun sistem informasi geografis berbasis Web (WebGIS) Lahan Perkebunan Kota Batu ini adalah memberikan informasi tentang
lahan perkebunan agar lebih mudah mendapatkan dan memahami informasi mengenai lahan perkebunan di Kota Batu sehingga nantinya dituangkan untuk kepentingan masyarakat,
dinas terkait dan para pengunjung agrowisata. fokus pada pembuatan sistem informasi, dan dibuat mengunakan ArcGIS, Map Server, PostgreSQL, html dan Php.penelitian
dilakukan dengan metode Waterfall. pengumpulan data berupa survei, wawancara,dan literatur. dan untuk perancangan dimulai dari tahap spesifikasi
kebutuhan, analisis, design, implementasi sistem, pengujian.
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis, sistem yang berbasis data dengan
kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware),
perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan. Dalam subsistem SIG ada beberapa hal yakni menyangkut pada data imput, data output, data management, data manipulation dan analisis. Ada dua macam
data dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial (atribut). data spasial merupakan data yang memberikan gambaran informasi mengenai bentuk titik,
garis dan Luas area Secara visual fenomena tersebut disajikan secara digital oleh teknologi computer, ada tiga macam data spasial yaitu data raster, vektor, dan data non-spasial.
Arsitektur umum pemetaan di web dibagi mejadi dua pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri apada sisi server. Hampir semua proses dan analisis
data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam format standat HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, JPEG,
atau PNG) sehingga dapat dilihat menggunakan berbagai macam browser. Kelemahan pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti control ActiveX atau applet. Kedua teknologi tersebut dijalankan
di client memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client
dengan server akan berkurang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaikum wr wb.
BalasHapusnama : M. Zayyan Musoffa
nim : 17.01.071.061
kelas : teknik informatika b 2017
prodi : teknik informatika
fakultas : teknik
universitas teknologi sumbawa
rangkuman bab 1 dan 2
Kelebihan yang di dapatakan dengan menggunakan WebGis ini adalah Database digital baku dan
Terpadu, Pencarian dengan
Computer, Sistematis, Mudah, Murah dan cepat. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.Aplikasi WebGIS ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota
Batu beserta informasi yang berkaitan. Dan juga merupakan suatu produk yang informatif, yang
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi
tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara
tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota
Batu. Aplikasi WebGIS ini dibuat menggunakan ArcGIS, Map Server, PostgreSQL, html dan
Php. Dengan menggunankan matode waterfall dalam melakukan penelitian-nya dan menggunakan beberapa metode pengumpulan data seperti studi lapangan di mana penulis survey langsung ke lokasi dan melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, dan juga studi literatur di mana penulis mencari referensi melalui jurnal dan penelitian yang telah di lakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian dan landasan teori.
terimakasih
Nama : Ulfatus Soleha
BalasHapusNIM : 17.01.071.117
Kelas : Teknik Informatika A 2017
prodi : Teknik Informatika
ANALISA BAB III & IV
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan diuraikan tentang perancangan sistem berupa analisa dan desain sistem. Proses analisa menjelaskan tentang deskripsi sistem, pengguna sistem, dan spesifikasi kebutuhan sistem.
Sedangkan perancangan sistem dalam proses pembuatan aplikasi ini meliputi perancangan desain sistem, desain database, dan desain interface atau antarmuka.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
pada Implementasi Sistem Sebelum membangun aplikasi ini, diperlukan pemgolahan data-data yang akan digunakan saat pemrosesan yang akan dilakukan oleh user. Terdapat dua macam pengolahan data yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data nonspasial atau data atribut.
sedangkan pada pengujian sistem dijelaskan mengenai penggunaan aplikasi mulai dari tampilan, fungsi dan cara penggunaannya. pengujian aplikasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat telah berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
www.uts.ac.id
Nama : Sonia
BalasHapusNim : 17.01.071.111
Kelas: Teknik Informatika C
Prodi: Teknik Informatika
Bab 3
Deskripsi Sistem
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
Berdasarkan tugas dan fungsinya di dalam sistem, pengguna aplikasi dibedakan menjadi 2 pelaku yaitu administrator, dan pengguna layanan aplikasi. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing pengguna sistem tersebut adalah :
1. Administrator Merupakan pelaku yang memiliki hak akses tertinggi dalam aplikasi ini. Adapun tugas dan fungsinya yaitu mengelola keseluruhan menu dan fasilitas yang ada di dalam sistem.
2. Pengguna Layanan Aplikasi (user) Pengguna layanan aplikasi hanya dapat melihat dan memperoleh informasi yang ditampilkan oleh aplikasi webgis.
Secara garis besar pengguna layanan hanya memiliki hak akses saja. Sedangkan untuk administrator diberikan hak akses penuh untuk menambah, merubah, dan menghapus data.
Bab 4
Implementasi Sistem
Terdapat dua macam pengolahan data yang digunakan saat pemrosesan yang akan dilakukan oleh user yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data nonspasial atau data atribut.
Data Spasial
Data spasial yang digunakan adalah pada sistem informasi ini adalah peta Kota Batu yang dapat diperoleh di internet seperti dari Google Map maupun dari sumber-sumber lainnya. Peta tersebut biasanya dalam format standar untuk image seperti JPEG, PNG, atau TIF.
Data Atribut
Data atribut dapat dimasukkan ke dalam peta-peta yang telah didigitasi yang berfungsi sebagai keterangan dari gambar peta tersebut. Terdapat dua cara proses memasukkan data atribut yaitu:
1. Mengetikkan langsung di dalam tabel yang terdapat pada ArcGIS.
2. Join dengan tabel eksternal pada DBMS (MySQL, Postgres, dan lain-lain).
Data atribut ini disimpan suatu table dengan record sesuai yang berisi informasi yang akan disampaikan. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan dijadikan basis data sehingga dapat memberi informasi atau keterangan yang diperlukan.
www.uts.ac.id
Nusaibah wafia
BalasHapus17.01.071.089
Teknik informatika C 2017.
sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu. Pengembangan sistem informasi geografis berbasis website untuk aplikasi perkebunan saat ini masih sangat terbatas. Terutama di Indonesia khususnya di Kota Batu Jawa Timur.
Kebanyakan aplikasi yang ada tersebut hanya menampilkan peta statis dan administrator tidak bisa leluasa dalam memperbaharui data serta tidak bisa diakses melalui website. Dalam skripsi dibangun suatu Sistem Informasi Geografis lahan perkebunan berbasis web yang dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang perkebunan. Serta dapat memudahkan pemerintah setempat dalam memantau kondisi pertanian setiap hari.
Aplikasi ini menggunakan Arcgis sebagai software untuk membuat peta digital, MS4W sebagai modul yang digunakan untuk membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan di PHP/Mapscript. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah layanan untuk memproses dan menampilkan data spasial yang berasal dari database.
Untuk aplikasi databasenya akan menggunakan PostgreSQL yang sudah mendukung tipe data spasial serta menggunakan bahasa pemprograman php, JavaScript dan html. Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu, Serta diharapkan dapat menjadi dorongan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kota Batu sendiri khususnya.
Www.uts.ac.id
BalasHapusRijal Fadhly
17.01.071.098
Teknik Informatika 2017
BAB 1&2
Sistem informasi, webGIS berfungsi utama untuk memberi informasi geografis dan sifat di dalamnya. Lo & vsYeung mendefinisikan GIS sebagai suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menampilkan data informasi bergeoreferensi. Dengan tambahan web- di depannya, mengindikasikan media yang dipakai untuk menampilkan informasi ini berada pada media online.
Keuntungan webGIS banyak banget, satu yang utama adalah interoperability data spasial sangat efektif. Data dapat dipindah tangankan dengan cepat, semua pengguna dapat memanipulasinya secara realtime with all teams stay on the same page.
Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan WebGIS :
1. Bisa menjangkau pengguna yang luas bahkan seluruh dunia, dengan biaya yang cukup murah.
2. Pengguna tidak perlu perangkat lunak khusus, cukup menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, Google Chrome dan lain sebagainya.
3. Bisa menyajikan peta interaktif seperti halnya menggunakan perangkat lunak GIS desktop.
4. Tidak tergantung dari sistem operasi sehingga bisa dioperasikan pada semua komputer dengan berbagai sistem operasi.
Www.uts.ac.id
Nama:Sansul Yasmi
BalasHapusNim:17.01.071.107
Kelas:Teknik Informatika C 2017
Prodi:Teknik Informatika
Bab 1
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu.
Bab 3
3.1.1 Deskripsi Sistem
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
3.1.2 Pengguna Sistem
Pengguna aplikasi WebGIS ini ditujukan kepada masyarakat umum, dinas terkait dan para pengunjung agrowisata yang ingin mengetahui lahan perkebunan di Kota Batu.
www.uts.ac.id
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusNama : Siti Kalkausar Djafar HS
NIM : 17.01.071.110
Kelas : Teknik Informatika C 2017
Prodi : Teknik Informatika
POIN BAB I & II
BAB I
Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tujuan membangun sistem informasi geografis berbasis Web (WebGIS) Lahan Perkebunan Kota Batu ini adalah memberikan informasi tentang lahan perkebunan agar lebih mudah mendapatkan dan memahami informasi mengenai lahan perkebunan di Kota Batu sehingga nantinya dituangkan untuk kepentingan masyarakat, dinas terkait dan para pengunjung agrowisata.
BAB II
Data pada Sistem Informasi Geografis
Ada dua macam data dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial (atribut). Data spasial merupakan data yang menggambarkan informasi dalam bentuk titik, garis, dan luasan (area). Data non-spasial bersumber dari data sekunder dan catatan statistik atau sumber lainnya seperti hasil survei dan eksplorasi. Data non-spasial sifatnya sebagai data atribut atau data pelengkap bagi data spasial, yaitu sebagai deskripsi tambahan pada titik, garis, dan polygon.
Nama : Hafidz Ilman Muttaqiin
BalasHapusNIM : 17.01.071.041
Kelas : Teknik Informatika A 2017
Prodi : Teknik Informatika
Analisa Bab 1 dan 2
di zaman yang sudah modern dimana arus informasi sudah sangat laju sehingga teknologi informasi harus juga mengimbanginya. kota batu adalah salah satu kota yang berada di daerah kab. malang. kota batu merupakan salah satu destinasi tujuan pariwisata dengan menawarkan spot perkebunan.
dengan adanya webGIS ini dimudahkanlah untuk pengunjung mengenal lebih dekat perkebunan batu. pembuatan program berbasis web ini menggunakan metode waterfall sehingga dapat berkembang mengikuti zaman.
Nama : Yeni Rahmawati
BalasHapusNIM : 17.01.071.125
Kelas : Teknik Informatika C 2017
Prodi : Informatika
Point BAB 1 & BAB 2
BAB 1
Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Integrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tujuan membangun sistem informasi geografis berbasis Web (WebGIS) Lahan Perkebunan Kota Batu ini adalah memberikan informasi tentang lahan perkebunan agar lebih mudah mendapatkan dan memahami informasi mengenai lahan perkebunan.
BAB 2
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan menyajikan secara bersamaan. Komponen dari Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna (brainware).
MUHAMMAD AULIA IBRAHIM (17.01.071.072) TEKNIK INFORMATIKA A 2017
BalasHapusIntegrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat. Aplikasi WebGIS ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota Batu beserta informasi yang berkaitan.
Untuk aplikasi databasenya akan menggunakan PostgreSQL yang sudah mendukung tipe data spasial serta menggunakan bahasa pemprograman php, JavaScript dan html. Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu, Serta diharapkan dapat menjadi dorongan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kota Batu sendiri khususnya.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh
BalasHapusNama : Rian Afriyansyah
Nim : 17.01.071.097
Penciptaan dari blog ini atau isi materinya diangkat agar dapat mempermudah masyarakat setempat khususnya di Kota Batu dalam memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat dan juga memudahkan pemerintah setempat dalam memantau kondisi pertanian atau perkebunan setiap hari. Dengan memngunakan aplikasi WebGIS kita banyak juga manfaatnya, contohnya : Tersedianya peta atau informasi yang berbasis WebGIS yang tersusun dengan baik, akurat, mudah dibaca, dan mudah dimengerti oleh awam sekalipun, baik berupa data maupun peta skematik.
Tampilan dari halaman berandanya juga bagus dan menarik, dan karena aplika yang di gunakan argis saya agar kurang memahami kondisi peta digitalnya, saya juga masih mempelajari dikit-dikit.
mungkin materi selanjutnya bisa mengunakan aplikasi lainnya bukan argis, contonya aplikasi Quantum GIS (Qgis). Sekian Terimakasih.
Nama : Bima Moch Hafidh Al Fadlurrohman
BalasHapusNIM : 17.01.071.019
Informatika 2017
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat.
PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah database besar yang menawarkan skalabilitas, keluwesan, dan kinerja yang tinggi. Ada banyak hal unik yang bisa kita temui dari database yang satu ini. Niatan awal para programmer-nya adalah membuat suatu database yang kaya akan feature dengan keluwesan yang tinggi. Dibalik masalah teknis tersebut, Postgres tersedia dalam bentuk source code dan dapat di-download tanpa pembebanan biaya. SQL di Postgres tidaklah seperti yang kita temui pada RDBMS umumnya. Karena Postgres bekerja dengan class1, berarti Postgres lebih mudah dikembangkan di tingkat user, dan Anda bisa mendefinisikan sebuah tabel sebagai turunan dari tabellain. Disamping itu Postgres juga didukung oleh banyak antarmuka ke berbagai bahasa pemrograman seperti C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl. ODBC dan JDBC juga tersedia yang membuat Postgres lebih terbuka dan dapat diterapkan secara meluas.
Nama: Hanif Fauzan Ramadhan
BalasHapusNIM : 17.01.071.043
Kelas : Teknik Informatika A 2017
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. (Prahasta, Eddy. 2002).
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS terdiri dari empat komponen dasar, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Semua komponen ini merupakan satu keterkaitan antara satu komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Nama: Habib Shibghatallah
BalasHapusNim: 17.01.071.040
Kelas: Informatika A2017
Poin bab I dan II
Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Dalam subsistem SIG ada beberapa hal yakni menyangkut pada data imput, data output, data management, data manipulation dan analisis. Ada dua macam
data dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial (atribut). data spasial merupakan data yang memberikan gambaran informasi mengenai bentuk titik,
garis dan Luas area Secara visual fenomena tersebut disajikan secara digital oleh teknologi computer, ada tiga macam data spasial yaitu data raster, vektor, dan data non-spasial.
Arsitektur umum pemetaan di web dibagi mejadi dua pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri apada sisi server. Hampir semua proses dan analisis
data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam format standat HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, JPEG,
atau PNG) sehingga dapat dilihat menggunakan berbagai macam browser. Kelemahan pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti control ActiveX atau applet. Kedua teknologi tersebut dijalankan
di client memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client
dengan server akan berkurang.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
BalasHapusNama : Ramdayani
Nim : 17.01.071.091
BAB 1 :
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet. Oleh sebab itu . Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yangmengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan di Kota Batu yang dimana kota ini merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai sumber daya tarik wisatawan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu di buatnya suatu system yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu. Dalam Pembuatan system ini tentunya di perlukan data-data untuk memenuhi syarat-syarat pembuatan system tersebut yang dapat di peroleh melalui survey, wawancara dan sebagainya untuk mendapatkan suatu informasi untuk pembuatan sitem tersebut.
Bab 2 :
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Komponen dari Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna (brainware), dengan 2 arsitektur Pemetaan di Web yang digunakan yaitu Pendekatan Thin Client dan Pendekatan Thick Client
Nama : MEGA TAZAYYUN
BalasHapusNim : 17.01.071.065
Prodi : TEKNIK INFORMATIKA
RANGKUMAN BAB 1 DAN BAB 2
# Kelebihan menggunakan WebGis :
1. Database digital baku dan
Terpadu
2. Pencarian dengan
Computer
3. Sistematis
4. Mudah
5. Murah
6. Cepat
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.
Aplikasi WebGIS ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota
Batu beserta informasi yang berkaitan. Dan juga merupakan suatu produk yang informatif, yang
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi
tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara
tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota
Batu.
Aplikasi WebGIS ini dibuat menggunakan ArcGIS, Map Server, PostgreSQL, html dan
Php. Dengan menggunankan matode waterfall dalam melakukan penelitian-nya dan menggunakan beberapa metode pengumpulan data seperti studi lapangan di mana penulis survey langsung ke lokasi dan melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, dan juga studi literatur di mana penulis mencari referensi melalui jurnal dan penelitian yang telah di lakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian dan landasan teori.
Nama : Rizka F.Rahma
BalasHapusNim : 17.01.071.100
Kelas : Teknin Informatika C 2017
Prodi : Teknik Informatika
POIN BAB I & BAB III
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada batasan waktu. Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu.
Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu, Serta diharapkan dapat menjadi dorongan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kota Batu sendiri khususnya.
Perancangan sistem berupa analisa dan desain sistem. Proses analisa menjelaskan tentang deskripsi sistem, pengguna sistem, dan spesifikasi kebutuhan sistem. Sedangkan perancangan sistem dalam proses pembuatan aplikasi ini meliputi perancangan desain sistem, desain database, dan desain interface atau antarmuka.
Analisa Sistem.
Deskripsi Sistem
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
Pengguna Sistem
Pengguna aplikasi WebGIS ini ditujukan kepada masyarakat umum, dinas terkait dan para pengunjung agrowisata yang ingin mengetahui lahan perkebunan di Kota Batu.
Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu aplikasi webbased GIS dengan menggunakan mapserver terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras yang digunakan adalah PC (Personal Computer). Spesifikasi perangkat keras yang harus dipenuhi untuk pengembangan perangkat lunak adalah minimal dapat menjalankan perangkat lunak sesuai kebutuhan. Perangkat lunak yang dibutuhkan bergantung pada kebutuhan aplikasi itu sendiri.
Perangkat Lunak (software)
Sistem operasi komputer
ArcGIS
PostgreSQL dan Postgis
Ms4w dan Chameleon
Text Editor : Notepad++, Dreamweaver
Browser internet : Mozila, Opera
Data Spasial dan Data Atribut
Data spasial berupa gambar peta digital yang akan dibuat dalam software ArcGIS, sedangkan data atribut berupa data yang menerangkan informasiinformasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial.
Desain Sistem
Metode Perancangan Block Diagram
Use Case Diagram
Flowchart
DFD (Data Flow Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
Perancangan Basisdata
Perancangan Layout
www.uts.ac.id
Nama: Miftahul Haq
BalasHapusNim: 17.01.071.067
Kelas: Informatika B 2017
Prodi: Teknik Informatika
Rangkuman
BAB III
====================
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
Pengguna aplikasi dibedakan menjadi 2 pelaku yaitu administrator, dan pengguna layanan aplikasi.
Output dari system, berupa informasi visual peta wilayah Kota Batu yang disertai dengan pembagian tiap kecamatan serta keterangan letak lahan perkebunan beserta informasi yang menyertainya. Pembuatan sistem berbasis web ini akan mempermudah user untuk dapat mengakses informasi tentang letak lokasi lahan perkebunan di Kota Batu. Pembuatan sistem dapat dirancang seperti pada block diagram yang ditunjukkan
Di dalam implementasi system sesungguhnya terdapat tiga komponen utama yaitu: server yang memproses request dari client dan mengirimkan kembali hasil request (reply) ke client, internet sebagai jaringan global yang menghubungkan client ke server dan client yang melakukan request
ke server. Aplikasi yang dibangun akan dipasang pada server, sehingga user atau client tinggal mengakses ke server untuk menjalankannya.
Permintaan user akan informasi letak lokasi lahan perkebunan pertama kali akan diterima oleh HTTP server. Kemudian akan dilakukan pengecekan apakah ada script PHP yang perlu diproses atau dieksekusi. Script PHP akan diproses dan dieksekusi oleh PHP dan Map Script dengan dukungan Map files, HTML template, dan POSTGRE SQL sebagai data external, dan hasilnya akan dikirim
kembali ke client oleh HTTP server yang sudah berupa HTTP respon.
BAB IV
====================
Sebelum membangun aplikasi ini, diperlukan pemgolahan data-data yang akan digunakan saat pemrosesan yang akan dilakukan oleh user. Terdapat dua macam pengolahan data yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data nonspasial atau data atribut.
Digitasi dilakukan pada gambar peta Kota Batu. Proses digitasi dilakukan
secara manual menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.3 sehingga akan
dihasilkan suatu file gambar dengan format Shp. File yang dihasilkan tersebut
akan disisipi library MXD, adapun tahap pendigitasian tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Menggambar peta menggunakan software ArcGIS 9.3.
2. Menentukan batas boundary pada suatu polygon.
3. Menghapus layer-layer yang dianggap tidak perlu sesuai dengan tema peta yang dibuat.
4. Membuat layer-layer baru berdasarkan daerah yang didigitasi atau jaringan utilitas yang dibuat.
5. Melakukan proses pendigitasian peta seperti titik (point), garis (line), dan area (polygon) untuk setiap tema peta kedalam layer yang sesuai.
6. Konversi file ke format shapfile.
Nama : Fatimah Yasin
BalasHapusNim : 17.01.071.034
Kelas : TI A17
Prodi : Teknik Informatika
Rangkuman Bab 1 dan 2
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran
dan pertukaran informasi dapat dilakukan dengan cepat secara global tanpa ada
batasan waktu. Sistem Informasi Geografis telah berkembang dimana pengguna
dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan
komputer, web-browser dan jaringan internet.
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir
perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat
mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data
spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan
menyajikan secara bersamaan.
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan
di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
www.uts.ac.id
Nama : idham amdin
BalasHapusNim : 17.01.071.045
kelas : TI B 2017
prodi : teknik informatika
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir
perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat
mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data
spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan
menyajikan secara bersamaan, Agar data non-spasial dapat digunakan pada Sistem Informasi Geografis,
maka perlu diubah terlebih dahulu dengan suatu software yang mendukung Data
Base Management System (DBMS). DBMS merupakan sistem yang digunakan
untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan basis data yang terkomputasi.
Sistem ini bertujuan untuk mengolah data yang digunakan secara bersamaan
dengan satu tujuan, dan terintegrasi kedalam basis data.
DBMS merupakan “interface” yang mengatur :
1) Bagaimana struktur data tersebut akan disimpan dan dapat dipergunakan
kembali dengan mudah, misalnya mencari kembali data
2) Prosedur untuk mengakses data.
3) Pembentukan file, modifikasi, penyimpanan, up-dating, dan proteksi file
nama: yorinda nanda utami
BalasHapusnim:17.01.071.126
kelas:TI C 2017
prodi:teknin informatika
rangkuman Bab 3 dan 4
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
Pengguna aplikasi WebGIS ini ditujukan kepada masyarakat umum, dinas
terkait dan para pengunjung agrowisata yang ingin mengetahui lahan perkebunan di Kota Batu.Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu aplikasi webbased GIS dengan menggunakan mapserver terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).Output dari system, berupa informasi visual peta wilayah Kota Batu yang disertai dengan pembagian tiap kecamatan serta keterangan letak lahan perkebunan beserta informasi yang menyertainya.Pembuatan sistem berbasis web ini akan mempermudah user untuk dapat mengakses informasi tentang letak lokasi lahan perkebunan di Kota Batu.Untuk memperjelas alur dari system, maka alur proses aplikasi akan digambarkan pada flowchart. Flowchart alur proses tersebut menjelaskan rancangan urutan proses yang terjadi pada aplikasi. Dimulai dari proses pemasukan input, pencarian data letak lokasi, maupun proses lainnya hingga output.kemudian bisa juga menggunakan DFD(data flow diagram)yaitu sistem yang berkomunikasi dengan 2 pelaku yaitu admin dan user.ERD,perancangan basisdata serta perancangan layout untuk mengidenfikasi suatu masalah, kemudian barulah dibuat tampilan inteface web.
Sebelum membangun aplikasi ini, diperlukan pemgolahan data-data yang
akan digunakan saat pemrosesan yang akan dilakukan oleh user. Terdapat dua macam pengolahan data yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data nonspasial atau data atribut.Data spasial yang digunakan adalah pada sistem informasi ini adalah peta Kota Batu yang dapat diperoleh di internet seperti dari Google Map maupun dari sumber-sumber lainnya. Peta tersebut biasanya dalam format standar untuk image seperti JPEG, PNG, atau TIF.Data atribut adalah data yg memberi penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di permukaan bumi.Data atribut dapat dimasukkan ke dalam peta-peta yang telah didigitasi yang berfungsi sebagai keterangan dari gambar peta tersebut. Terdapat dua cara proses memasukkan data atribut yaitu:
1. Mengetikkan langsung di dalam tabel yang terdapat pada ArcGIS.
2. Join dengan tabel eksternal pada DBMS (MySQL, Postgres, dan lain-lain).
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusNama : Talitha Khoyru Fadiah
NIM : 16.01.071.092
Kelas : TI A
Prodi :Teknik Informatika
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di
Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama
penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan
terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena
keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan,
karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan
informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada
akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di
daerah setempat.
muncul sebuah permasalahan tentang
bagaimana membuat sistem informasi geografis berbasis web (WebGis) lahan
perkebunan sehingga dapat memberikan informasi mengenai lahan perkebunan
yang ada di Kota Batu. Tujuan membangun sistem informasi geografis berbasis Web (WebGIS) Lahan Perkebunan Kota Batu ini adalah memberikan informasi tentang lahan perkebunan agar lebih mudah mendapatkan dan memahami informasi mengenai lahan perkebunan di Kota Batu sehingga nantinya dituangkan untuk kepentingan masyarakat, dinas terkait dan para pengunjung agrowisata.
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Terimakasih,
Wassalamualaikum...
Rifqi Aufa
BalasHapus17.01.071.094
Informatika A
Kelebihan Sistem Informasi geografis cukup banyak dari pada sekedar pekerjaan manual, diantaranya:
1. Penyimpangan
2. Pemanggilan
3. Pemutakhiran kembali
4. Analisa overlay
5. Analisa spasial
6. Penayangan
Subsistem Sistem Informasi Geografis
1. Data input
2. Data output
3. Data management
4. Data manipulation dan analysis
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS terdiri dari empat komponen dasar, yaitu data, perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Semua komponen ini merupakan satu keterkaitan antara satu komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.
Data merupakan sumber atau bahan mentah yang sangat berharga bagi proses menghasilkan informasi. Oleh sebab itu dalam pengambilan data perlu dilakukan penanganan secara cermat dan hati-hati, sehingga data yang diperoleh dapat bermanfaat dan berkualitas. Dalam pengumpulan data penyusun menggunakan metode sebagai berikut:
BalasHapus1. Studi Lapangan
Dengan metode ini data – data diperoleh langsung dari sumber yang bersangkutan, dimana peneliti berhadapan langsung dengan objek yang diteliti, yang dilakukan dengan cara:
a. Survei
Teknik pengumpulan data dengan cara terjun secara langsung dan mencatat secara sistematis terhadap objek masalah.
b. Wawancara / Interview
Teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan.
2. Studi Literatur
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan kepustakaan sebagai landasan teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dijadikan obyek penelitian
________________________________________________________________
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. (Prahasta, Eddy. 2002)
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan menyajikan secara bersamaan.
Nama : Jati Imanulloh
NIM : 17.01.071.053
Prodi : Teknik Informatika
Nama : Rifqi Aufa
BalasHapusNIM : 17.01.071.094
Informatika A
Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai. Pengembangan sistem informasi geografis berbasis website untuk aplikasi perkebunan saat ini masih sangat terbatas. Dalam pembuatan sistem aplikasi di lahan perkebunan pada skripsi tersebut, digunakan arcgis sebagai software untuk membuat peta digital. Kelebihan dari arcgis ini adalah sebagai berikut :
Beberapa keunggulan dari software ArcGIS sebagai teknologi pendukung SIG meliputi :
1. ArcGIS merupakan sistem yang lengkap dari SIG (completely system GIS) yang terdiri dari ArcGIS Desktop, ArcGIS Server dan ArcGIS Online, sehingga dapat digunakan baik untuk pengguna perorangan (pakar SIG) yang dikenal dengan sebutan “single user”, maupun pengguna kelompok yang dikenal dengan sebutan “multi user” dan pengguna seantero dunia atau dikenal sebagai pengguna online
2. ArcGIS telah menyediakan fasilitas pendukung yang lebih dari 800 fungsi untuk berbagai keperluan dari berbagai bidang ilmu
3. ArcGIS mampu mengelola database dengan kapasitas yang sangat besar mencapai kapasitas 256 terabite
4. ArcGIS merupakan teknologi software SIG yang didukung lebih dari 300 pakar SIG yang berasal dari berbagai Negara di dunia, sehingga tergolong teknologi software yang dinamis yang terus dikembangkan mengikuti perubahan yang terjadi baik pada teknologi informasi, teknologi komputer, dan teknologi internet serta perubahan kebutuhan analisis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan perubahan yang terjadi dalam paradigma berpikir para ahli saat ini
5.ArcGIS mampu melakukan beberapa analisis sekaligus dengan mengunakan fasilitas Model Builder
6. ArcGIS memudahkan dalam proses pembuatan peta digital, antara lain: (a) lebih sederhana dan cepat dalam mendigitasi berbagai objek di permukaan bumi, baik objek berupa: titik (point), garis (line) maupun area (polygon), (b) lebih mudah dan lengkap dalam menentukan pilihan penggunaan peta dasar (basemap), dan (c) dapat menggunakan berbagai jenis input data, antara lain: citra satelit, foto udara, peta analog, gambar, table, dan lain lain, (d) mudah dan cepat dalam menentukan sistem koordinat, baik berupa sistem koordinat geografi maupun sistem koordinat projeksi
7. ArcGIS juga mampu mentransformasi peta analog ke peta digital.
Kemudian untuk membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan digunakan MS4W sebagai modul dan PHP/Mapscript. MapServer merupakan flatform aplikasi yang menggunakan webbase dalam penanganan data spasial (peta), Aplikasi yang berbasis webbase mempunyai beberapa kelebihan untuk dipergunakan pada masa yang akan datang (next). Diantaranya Aplikasi webbase dapat diakses dari mana pun di seluruh dunia, dengan hak akses diatur sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu software khusus untuk menggunakan aplikasi, cukup dengan web browser, sehingga tidak diperlukan lisensi software khusus di komputer pengakses. Memungkinkan pemutakhiran data secara online. Data dapat dimutakhirkan oleh berbagai pihak yang berwenang dan berkompeten di manapun mereka berada. Alasan Mengapa Menggunakan MapServer karena MapServer merupakan produk yang mapan (mature), baik dari segi fitur, kestabilan maupun kecepatan akses, untuk menyajikan informasi berbasis peta di internet, Pengembangan MapServer diawali dan terus disempurnakan oleh tim yang dinaungi oleh Universitas Minesotta (Amerika Serikat), bekerjasama dengan NASA (badan antariksa Amerika Serikat).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
BalasHapusdisampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan. Integrasi teknologi SIG dan
Web ke dalam aplikasi sistem informasi lahan perkebunan memungkinkan
informasi tentang perkebunan dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga
informasi tersebut dapat diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan
tempat.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di
Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama
penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan
terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena
keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan,
karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan
informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga masyarakat pada
akhirnya akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di
daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu sistem
yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan
perkebunan yang ada di Kota Batu.
Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management
Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan
di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Nama: khaula Syahidah
Nim : 17.01.071.059
Prodi : Informatika A
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetelah saya baca, ternyata dari hasil analisa dan desain serta implementasi dan pengujian aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web perkebunan Kota Batu ini dapat saya simpulkan bahwa:
BalasHapus1. Aplikasi WebGIS ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota Batu beserta informasi yang berkaitan.
2. Aplikasi WebGIS ini merupakan suatu produk yang informatif, yang memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu.
3. Dari hasil pengujian browser, aplikasi WebGIS lahan perkebunan dapat berjalan dengan baik pada browser Mozilla Firefox.
4. Dari hasil pengujian sistem terhadap user bisa disimpulkan bahwa 55 % mengatakan sangat baik, 26 % mengatakan baik, 18 % mengatakan cukup, dan 1 % mengatakan kurang.
By:
Nama: Muhammad Hudzaifah Asy Syidiq
NIM: 17.01.071.073
Prodi: Teknik Informatika
www.uts.ac.id
Nama :Sastrianing Safitri
BalasHapusNim : 17.01.071.108
Rangkuman Bab 2 dan 3
Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karna kaya akan sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, sehingga masyarakat pada akan lebih terbantu memahami informasi mengenai lahan perkebunan di daerah setempat. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahanperkebunan yang ada di Kota Batu.
Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut: (Prahasta, Eddy. 2002)
1. Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output :Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau Sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data management : Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation dan analysis :Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Sedangkan Komponen Sistem Informasi Geografis terdiri dari 4komponen dasar, yaitu : Data,perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Semua komponen ini merupakan satu keterkaitan antara satu komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.(Prahasta, Eddy. 2002).
Aplikasi webgis perkebunan ini merupakan sistem informasi geografis yang tujuan pembuatannya adalah untuk menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Batu berkaitan dengan data-data mengenai perkebunan itu sendiri. Dengan memanfaatkan media webgis untuk menggantikan media konvensional (peta) sehingga lebih efektif.
Pengguna aplikasi dibedakan menjadi 2 pelaku yaitu administrator, dan pengguna layanan aplikasi.
Di dalam implementasi system sesungguhnya terdapat tiga komponen utama yaitu: server yang memproses request dari client dan mengirimkan kembali hasil request ke client, internet sebagai jaringan global yang menghubungkan client ke server dan client yang melakukan request
ke server. Aplikasi yang dibangun akan dipasang pada server, sehingga user atau client tinggal mengakses ke server untuk menjalankannya.
Nurul Maulida Solihat
BalasHapus17.01.071.088
BAB III
Sistem informasi geografis dapat digunakan untuk membuat pemodelan dan analisis sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan akurat, dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan perkebunan di kota batu.
Dalam jangka panjang pengelolaan berbasis SIG juga akan berpengaruh terhadap efisiensi biaya yang digunakan. Kemudian hasil aplikasi pada skripsi adalah aplikasi webgis perkebunan yang bertujuan menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di kota batu serta data - data yang berkaitan dengan kebun tersebut.
Terdapat 2 subjek yaitu administrator dan user yang berperan dilingkup aplikasi dengan sasarannya adalah masyarakat umum
Bahan pokok pada perancangan sistem adalah perancangan desain sistem, desain database dan desain interface. Setelah bahan pokok tentunya memiliki standar khusus alat untuk memudahkan pembuatan aplikasi diantaranya Perangkat keras (hardware), Perangkat lunak (software) yaitu : Sistem Operasi komputer , ArcGIS, PostgresSQL dan postgis, Ms4w dan Chameleon, Text editor, dan browser, Data Spasial dan data atribut
BAB IV
Google map adalah salah satu sumber data yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini.
Setelah melalui proses perancangan kemudian masuk pada implementasi dan pengujian sistem. Pada implementasinya aplikasi ini mengharuskan adanya pengolahan data - data yang akan digunakan saat pemrosesan oleh user. Ada dua data pengolahan yaitu data spasial dan data atribut
Tampilan pada aplikasi juga sudah sangat jelas dan informasi yang tertera pada aplikasi mampu diterjemahkan oleh pengguna. Ada beberapa tampilan diantaranya :
1. Tampilan halaman utama
2. Tampilan halaman tentang kami
3. Tampilan halaman hubungi kami
4. Tampilan login
5. Tampilan halaman peta
Aplikasi ini juga melalui beberapa pengujian dengan tujuan untuk lebih mengetahui aplikasi sudah berjalan baik atau tidak dan pemenuhan spesifikasi yang awal sudah ditentukan.
Fadel Muhammad Rizky
BalasHapus17.01.071.030
Informatika A
Sistem informasi geografis berkembang dimana pengguna dapat mengakses informasi geografis yang lengkap hanya dengan menggunakan komputer, web browser, dan jaringan internet. SIG merupakan suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis. Dengan adanya SIG ini, informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual.
Ada dua macam data dalam SIG, yaitu data spasial dan data non-spasial (atribut). Data spasial merupakan data yang terdiri dari titik, garis, dan luasan. Maka setiap bentuk geografis dapat diwakili melalui bentuk titik, garis, atau polygon. Data spasial sendiri terdiri dari tiga macam data yaitu data raster, data vector, dan data non-spasial.
SIG sendiri terdiri dari empat komponen dasar, yaitu :
1. Data
2. Perangkat keras
3. Perangkat lunak
4. Sumber daya manusia
ArcGis merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola data spasial pada SIG. melalui perangkat ini dapat melakukan display, explore, query, dan analisa data spasial serta data-data tabular yang menyertainya. Perangkat ini didesain pada windowns desktop.
ArcGis memiliki empat aplikasi standar yaitu :
1. ArcMap untuk menampilkan data, editing analisa spasial, dan pencetakan peta kualitas tinggi.
2. ArcCatalog untuk mengakses dan mengatur manajemen data dengan mudah.
3. ArcGlobe untuk menampilkan data secara tiga dimensi.
4. ArcToolbox sabagai tools untuk berbagai macam geoprocessing serta konversi antar format data.
Nama : Ika Octavia pranegara
BalasHapusNIM : 17.01.71.046
Ringkasan Bab I dan Bab II
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan menyajikan secara bersamaan.
1. Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri apada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam format standat HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, JPEG, 15 atau PNG) sehingga dapat dilihat menggunakan berbagai macam browser. Kelemahan pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti control ActiveX atau applet. Kedua teknologi tersebut dijalankan di client memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client dengan server akan berkurang.
Dua diatas merupakan pembagian pendekatan arsitektur umum pemetaan di web.
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuhu
BalasHapusNama : Khairunnisa Salsabillah Putri
Nim : 17.01.071.058
Kelas : Teknik Informatika B 2017
Prodi : Teknik Informatika
Ringkasan
BAB I Pendahuluan
Selain sebagai tempat wisata, Kota Batu merupakan salah satu kota agraris yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota ini menjadi tempat masyarakat yang bermatapencaharian di sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sumber pangan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Informasi tentang lahan perkebunan sangat diperlukan sebagai bagian dari perkembangan teknologi internet sebagai wadah pertukaran informasi. Oleh karena itu, penulis membuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan perkebunan yang ada di Kota Batu
BAB III Perancangan Sistem
a. Analisa Sistem
Aplikasi webGIS perkebunan ini merupakan Sistem Informasi Geografis yang bertujuan menampilkan semua informasi tentang tempat perkebunan di Kota Baru berkaitan dengan data mengenai perkebunan itu sendiri.
Adapun pemakai produk sistem ini yaitu administrator sebagai pelaku yang memiliki hak akses tertinggi dalam aplikasi ini dan bertujuan mengelolah keseluruhan sistem dan fasilitas yang ada di dalam sistem; serta Pengguna Layanan Aplikasi atau user sebagai pencari dan pengguna yang melihat atau memperoleh aplikasi di webGIS. Adapun pengguna Layanan Aplikasi ini merupakan masyarakat umum, dinas terkait, dan para pengunjung agrowisata yang ingin mengetahui lahan perkebunan di Kota Batu itu sendiri.
Kemudian, spesifikasi Kebutuhan sistem itu sendiri, yakni:
1. Perangkat keras yang digunakan adalah Personal Computer.
2. Perangkat lunak yang digunakan, yakni OS, Arc GIS, PostgreSQL dan Postgis, Ms4w dan Chameleon, Text Editor : Notepad++, Dreamweaver , Browser : Mozilla dan Opera.
3. Data Spasial (berupa gambar peta digital yang dibuat dalam ArcGIS) dan Data Atribut(berupa data yang menerangkan informasi suatu objek yang ditunjukkan oleh data spasial)
BAB V Kesimpulan
Dari hasil analisa dan desain, serta implementasi dan pengujian Sistem Informasi Geografis perkebunan Kota Batu berbasis web, dapat dianalisis bahwa
a. Aplikasi ini mampu menampilkan lokasi lahan perkebunan Kota Baru.
b. Aplikasi ini merupakan produk informatif yang mempermudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi lahan perkebunan di Kota Batu.
c. Aplikasi ini dapat berjalan baik melalui browser Mozilla Firefox.
d. Berdasarkan hasil pengujian sistem terhadap user, sekitar 55% menyatakan sangat baik, 26% mengatakan baik, 18% menyatakan cukup baik, dan 1% menyatakan kurang.
Sebagai saran, aplikasi ini baiknya dapat dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas sehingga informasi yang disajikan lebih beragam bagi masyarakat.
Nama : Rizky Inayah Ananda
BalasHapusNIM : 17.01.071.102
Kelas : Informatika C 2017
Prodi : Teknik Informatika
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkebunan.
Kota Batu merupakan kota agraris sekaligus kota wisata yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor perkebunan. Pembangunan sektor perkebunan terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Informasi lahan perkebunan sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan perkebunan dapat mempermudah mendapatkan informasi dan pemanfaatan lahan yang sesuai
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan data, serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Sistem Informasi Geografis yang juag merupakan manajemen data spasial (peta) dan non-spasial (tabular / tekstual) yang berbasis komputer dan menyajikan secara bersamaan.
Arsitektur umum pemetaan di web dibagi mejadi dua pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri apada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam format standat HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, JPEG, 15 atau PNG) sehingga dapat dilihat menggunakan berbagai macam browser. Kelemahan pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti control ActiveX atau applet. Kedua teknologi tersebut dijalankan di client memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client dengan server akan berkurang.
Nama : Nabil Taqiuddin Madjid
BalasHapusNIM : 17.01.071.082
Bab II
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
Bab IV
Pada Implementasi Sistem Sebelum membangun aplikasi ini, diperlukan pemgolahan data-data yang akan digunakan saat pemrosesan yang akan dilakukan oleh user. Terdapat dua macam pengolahan data yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data nonspasial atau data atribut.
sedangkan pada pengujian sistem dijelaskan mengenai penggunaan aplikasi mulai dari tampilan, fungsi dan cara penggunaannya. pengujian aplikasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat telah berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
Radian Syaputra
BalasHapus18.01.013.101
Teknok Informatika A 2018
sistem yang dapat memberikan informasi berbentuk WebGIS terhadap lahan-lahan perkebunan yang ada di Kota Batu. Pengembangan sistem informasi geografis berbasis website untuk aplikasi perkebunan saat ini masih sangat terbatas. Terutama di Indonesia khususnya di Kota Batu Jawa Timur.
Kebanyakan aplikasi yang ada tersebut hanya menampilkan peta statis dan administrator tidak bisa leluasa dalam memperbaharui data serta tidak bisa diakses melalui website. Dalam skripsi dibangun suatu Sistem Informasi Geografis lahan perkebunan berbasis web yang dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang perkebunan. Serta dapat memudahkan pemerintah setempat dalam memantau kondisi pertanian setiap hari.
Aplikasi ini menggunakan Arcgis sebagai software untuk membuat peta digital, MS4W sebagai modul yang digunakan untuk membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan di PHP/Mapscript. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah layanan untuk memproses dan menampilkan data spasial yang berasal dari database.
Untuk aplikasi databasenya akan menggunakan PostgreSQL yang sudah mendukung tipe data spasial serta menggunakan bahasa pemprograman php, JavaScript dan html. Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang lahan perkebunan dan informasi perkebunan di Kota Batu, Secara tidak langsung aplikasi ini juga mempermudah publikasi perkebunan di Kota Batu, Serta diharapkan dapat menjadi dorongan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kota Batu sendiri khususnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Aqsal Ilhami
BalasHapusNIM : 18.01.013.019
Teknik Informatika A 18
Bab 1 :
Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dapat diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini pengguna / client tidak perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang ada di server.
Bab 2 :
Sistem Informasi Gerografis (SIG) merupakan sebuah sistem informasi khusus yang bekerja mengolah data yang memiliki informasi spesial (bereferensi keruangan). Dengan istilah lain, sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi referensi geografis, seperti data yang diidentifikasi berdasarkan lokasinya dalam database.
Aplikasi SIG berbasis web ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dengan adanya aplikasi ini masyarakat dapat mengetahui letak suatu lokasi yang belum diketahui. Misalnya mencari tempat penjualan oleh-oleh khas daerah yang jauh dari kota dan belum diketahui letaknya dimana.
BalasHapusNama : Risna (170101071096) Kelas A Teknik Informatika
Sistem informasi webGIS berfungsi untuk memberi informasi geografis dan sifat di dalamnya. Lo & vsYeung mendefinisikan GIS sebagai suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menampilkan data informasi bergeoreferensi. Dengan tambahan web- di depannya, mengindikasikan media yang dipakai untuk menampilkan informasi ini berada pada media online.
BalasHapusKeuntungan webGIS banyak banget, satu yang utama adalah interoperability data spasial sangat efektif. Data dapat dipindah tangankan dengan cepat, semua pengguna dapat memanipulasinya secara realtime with all teams stay on the same page.
Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan WebGIS :
A. Bisa menjangkau pengguna yang luas bahkan seluruh dunia, dengan biaya yang cukup murah.
B. Pengguna tidak perlu perangkat lunak khusus, cukup menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, Google Chrome dan lain sebagainya.
C. Bisa menyajikan peta interaktif seperti halnya menggunakan perangkat lunak GIS desktop.
D. Tidak tergantung dari sistem operasi sehingga bisa dioperasikan pada semua komputer dengan berbagai sistem operasi.
Nama : Dani Pratama
Nim : 18.01.013.035
Teknik Informatika 2018
Nama : Ninda
BalasHapusNim : 18.01.013.093
Matkul: Sistem informasi Geografis
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan
teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan
dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah.
Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan
saja) maupun dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan
jaringan komputer).
Ciri utama sistem informasi adalah distribusi dan interaksi basisdata. Sistem informasi
merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan
aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan,
pengolahan, integrasi, pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta
distribusi data atau informasi. Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan
mensistematikkan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang
diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi.
Dalam sistem informasi perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan
fakta yang ada dan melekat pada suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan
sebagainya. Sedangkan informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh
setelah dilakukan pemrosesan dari data tersebut. Nilai suatu informasi amat
bergantung dari pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna.
Dengan kata lain informasi merupakan sekumpulan data yang relevan dan berkaitan
(sesuai dengan tingkatan validitas dan reliabilitasnya), yang diolah dan diproses
menjadi bentuk yang mudah dipahami, disukai, dan mudah diakses. Pengguna bebas
memanfaatkan informasi sebagai pengetahuan, dasar perencanaan, dan landasan
dalam pengambilan keputusan.
Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi
tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab atau menyelesaikan
suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang bersangkutan. Rangkaian
kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, penataan, pengolahan, penganalisisan dan
penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi
tertentu. Data/fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tersebut, sering juga disebut sebagai data/fakta geografis atau data/fakta spatial. Hasil analisisnya
disebut Informasi geografis atau Informasi spatial. Jadi SIG adalah rangkaian
kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan dan penganalisisan data/fakta spatial
sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan
suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu.
SIG merupakan akronim dari :
a. Sistem
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi
dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan
tertentu.
b. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki
volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena
tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus
diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas
baik. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang
representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik
mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak
semua data merupakan informasi.
c. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau
‘spasial’. Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu
space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan
tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang
representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi.
Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang
berbeda pada peta dua dimensi.
Nama. Syarif Hidayatullah.
BalasHapusnim. 18.01.013.128
WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet.